BNU

" dan Dia (menundukkan pula) apa yang telah Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran "(An-Nahl:13)

Semua yang berkaitan dengan Burong, Alam semulajadi, Habiat asal , Keindahan ciptaan dan kita.

" Wahai orang-orang yang beriman! tetapkanlah iman kamu kepada Allah Taala dan rasulNya, dan kepada kitab al-Quran yang telah diturunkan kepada rasulnya (muhammad s.a.w) dan juga kepada kitab-kitab suci yang telah diturunkan dahulu daripada itu. Dan sesiapa yang kufur ingakar kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya dan juga hari akhirat, maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya. " (An-Nisaa': 136)

Saturday, 1 December 2012

Mangrove Pitta (Pitta megarhyncha)

Pencarian Mangrove Pitta (Pitta megarhyncha) ini saya lakukan apabila mendapat tahu terdapat spesis ni di Sg Dua Air Hitam Dalam  di Penang . Dengan bantuan kawan2 dari BNU Tuan Hj Alzahri, Azman Baharom, Shahrul Edi , Ismail Mamat , Tuan Ayoub Sulaiman, Tn Zo Cozy dan lain2 maka pencarian ini lebih mudah.


Measuring 180–210 mm (7.1–8.3 in) in length, the Mangrove Pitta has a black head with a buff-coloured crown, white chin and buff underparts. The shoulders and mantle are greenish and the vent is reddish. Juveniles have similar patterned plumage but are duller. It resembles the Blue-winged Pitta but can be distinguished by its much heavier bill.[5] Its call, transcribed as wieuw-wieuw has been noted to be "more slurred" than the Blue-winged Pitta.[5


 The Mangrove Pitta is native to the Southeast Asian countries of: Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapore, and Thailand (primarily the west coast of the southern Thai peninsula).[1][2][6] Its natural habitat is specialised and restriction to subtropical or tropical mangrove forests and Nipa palm stands.[7] It is threatened by habitat loss. Its diet consists of crustaceans, mollusks and terrestrial insects.[1][2][7]





Semasa lawatan kita ke Sg Dua Air Hitam Dalam ni keseluruhan kawasan ini sedang dalam pembaharuan pejalan kaki kayu kepada pejalan konkrit. Dan semua kawasan didapati telah diubah suai utk kepentingan pengunjung kemudian hari. Seperti yg kita ketahui pembangunan ini akan mengakibatkan ketakutan dan kemusnahan habitat asal burong ni dan mengundang gangguan fizikal terhadap habitat yg ada didalamnya.














No comments:

Post a Comment